Teknoart.my.id - Dusun Tarikolot di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka bagaikan 'Desa Mati'. Itu karena ratusan rumah disana terbengkalai tak berpenghuni.
"Peristiwa pergerakan tanah terjadi tahun 2006. Dan berkat upaya Pemdes Sidamukti dan Pemkab Majalengka akhirnya tahun 2009 kami mendapat program relokasi," kata Kepala Desa Sidamukti Karwan saat berbincang dengan detikcom Selasa (2/2/2021).
Bencana alam pergerakan tanah yang terus terjadi dan mengancam keselamatan warga di sana, membuat 180 rumah di Dusun Tarikolot harus dikosongkan. Sementara 253 kepala keluarga juga yang bermukim di dusun itu terpaksa harus direlokasi.
Aplikasi penghasil uang halal, aplikasi penghasil uang ojk, penghasil uang tanpa modal, penghasil uang dana 2021, aplikasi pinjaman online, aplikasi pinjaman online terbaik, aplikasi pinjaman online bunga rendah, aplikasi pinjaman onlineojk, aplikasi pinjaman online cepat cair, aplikasi pinjaman online ilegal, Bisnis online tanpa modal, Bisnis online tanpa modal dan terbukti membayar, Bisnis online tanpa modal sepeserpun, Bisnis online tanpa modal untuk pemula.
Peristiwa pergerakan tanah itu terjadi pada tahun 2006 lalu yang mengakibatkan banyak rumah warga rusak. Hal itu diperparah dari letak geografis Dusun Tarikolot yang berada di zona merah rawan bencana.
"Peristiwa pergerakan tanah terjadi tahun 2006. Dan berkat upaya Pemdes Sidamukti dan Pemkab Majalengka akhirnya tahun 2009 kami mendapat program relokasi," kata Kepala Desa Sidamukti Karwan saat berbincang dengan detikcom Selasa (2/2/2021).
Baca Juga :
Setelah tempat relokasi yang berada di Dusun Buahlega selesai dibangun, 253 kepala keluarga penghuni Dusun Tarikolot mulai pindah meninggalkan rumahnya.
Menurut Karwan, ketika warga mulai pindah bangunan rumah lama yang ada di Dusun Tarikolot tetap dibiarkan berdiri. Hal itulah yang membuat dusun tersebut saat ini bagaikan 'desa mati'.
"Seluruh penghuni di sini 180 rumah dan 253 KK akhirnya dipindahkan ke Dusun Buahlega yang dibangun di tanah pemerintah. Sementara warga tidak membongkar bangunan disini dan akhirnya seperti ini kondisinya," ungkapnya.
Saat ini kata Karwan, meski Dusun Tarikolot berada di zona merah rawan bencana, namun masih ada warga yang tetap bertahan. Menurutnya ada delapan KK yang masih bertahan.
Masih kata Karwan, sebagian warga yang telah pindah juga masih ada yang datang ke Dusun Tarikolot, Majalengka untuk bertani dan memberi makan ternak.
Baca Juga:
"Sekarang dimanfaatkan untuk kandang ternak dan lain sebagainya. Akhirnya aktivitas masih ada disini. Jadi ketika siang banyak yang datang untuk ngasih makan hewan disini. Sekarang yang bertahan disini ada 8 KK sekitar 13 jiwa," tutup Karwan.
Berita ini telah tayang di news.detik.com berjudul 'Desa Mati' Majalengka Sempat Dihuni 253 KK hingga Akhirnya Direlokasi