Setelah anda mempelajari dasar-dasar analisis teknikal mulai dari support, resistance, trend line, dan channel. Sekarang saatnya anda mempelajari strategi meraih peluang pasar berdasarkan dasar-dasar analisis tersebut.
Intinya menunggu ada pantulan dari area support atau resistance untuk melakukan perdagangan. Mengapa tidak sell tepat pada resistance atau buy tepat pada support? Karena memerlukan konfirmasi bahwa support atau resistance belum tembus. Bisa jadi harga naik atau turun begitu tajam dan cepat hingga langsung menembus support atau resistance. Nah, pantulan ini akan menjadi pertanda level support atau resistance masih kuat. Di tahap berikutnya pada website ini Anda juga akan mempelajari tentang "konfirmasi".
Strategi breakout trading ini 100% berbeda dengan bounce trading. Jika pada bounce trading menunggu pantulan untuk buy atau sell, pada strategi breakout malah memanfaatkan tembusnya support dan resistance, dengan asumsi bahwa tembusnya support atau resistance cenderung diikuti oleh rally.
Ilustrasi di bawah menggambarkan strategi breakout trading yang memanfaatkan tembusnya support atau resistance :
Strategi di atas adalah strategi agresif, di mana transaksi langsung dilakukan setelah mendapat konfirmasi tembusnya level support atau resistance.
1. Jika menggunakan candlestick chart, maka body dari candlestick harus memotong/menembus garis support atau resistance.
2. Pada saat breakout, terjadi peningkatan volume. Semakin signifikan peningkatannya, breakout dianggap semakin valid. Mengenai volume, akan kita di kesempatan lain.
Golongan trader yang tidak agresif ini menerapkan strategi breakout yang konservatif. Agar lebih gampang kita sebut saja strategi breakout konservatif.
Bagaimana strategi konservatif ini?
Strategi breakout konservatif sebenarnya memadukan strategi breakout dan bounce trading.
Cara kerja strategi konservatif
Ketika breakout terkonfirmasi, Anda tidak langsung mengambil posisi buy atau sell, melainkan menunggu terjadi "pullback" kembali ke area support atau resistance.
Setelah pullback, Anda menunggu lagi terjadi pantulan dari level support atau resistance. Barulah kemudian melakukan transaksi buy atau sell.
Agar bisa lebih mudah memahami pemaparan di atas, saya telah menyiapkan ilustrasi yang menggambarkan strategi ini :
Strategi konservatif memiliki keunggulan dalam hal itu. Dengan menggunakan strategi konservatif, kemungkinan untuk terjebak adalah lebih kecil karena Anda menunggu pullback dan mencari konfirmasi pantulan. Namun perlu diketahui bahwa PULLBACK TIDAK SELALU TERJADI setelah terjadi breakout. Disini kelemahan strategi konservatif, yaitu berpotensi kehilangan kesempatan untuk open posisi karena harga sudah telanjur lari.
Setiap trader forex mempunyai gaya yang berbeda-beda. Anda bisa memutuskan apakah akan menjadi si Agresif atau sang Konservatif. Bagi yang penyabar, strategi konservatif mungkin cocok untuk Anda terapkan. Namun jika Anda adalah pribadi yang menyukai tantangan, mungkin cocok menggunakan strategi agresif.
Strategi Paling Akurat Menggunakan Trendline
Ingatlah bahwa dasarnya trend line dan channel adalah support dan resistance. Saat down trend, trend line fungsinya sebagai resistance. Saat uptrend, trend line fungsinya sebagai support.
Artikel terkait: Pemahaman Trendline dalam Trading Forex
1. Bounce Trading dan Breakout Trading
Dasarnya ada 2 strategi yang bisa diterapkan berdasarkan support dan resistance. Yaitu bounce trading dan breakout trading.Bounce trading forex
Metode ini memanfaatkan pantulan harga ketika harga sudah mencapai support atau resistance dan memantul dari sana. Ilustrasi di bawah menjelaskan apa yang dimaksud dengan bounce trading.bounce trading |
Breakout trading forex
Support dan resistance tidak selamanya bertahan. Suatu saat level tersebut pasti akan tembus. Pada saat itu Anda masih bisa mencoba mencari peluang dengan strategi breakout trading.Strategi breakout trading ini 100% berbeda dengan bounce trading. Jika pada bounce trading menunggu pantulan untuk buy atau sell, pada strategi breakout malah memanfaatkan tembusnya support dan resistance, dengan asumsi bahwa tembusnya support atau resistance cenderung diikuti oleh rally.
Ilustrasi di bawah menggambarkan strategi breakout trading yang memanfaatkan tembusnya support atau resistance :
breakout trading |
Artikel lainnya: Pemahaman Support dan ResistanceSupport atau resistance dianggap tembus jika memenuhi salah satu dari dua hal di bawah ini :
1. Jika menggunakan candlestick chart, maka body dari candlestick harus memotong/menembus garis support atau resistance.
candlestick chart |
Pemahanan Bounce Trading & Breakout Trading
Di atas adalah strategi breakout trading yang agresif. Tapi ada trader yang memilih untuk menunggu konfirmasi selanjutnya terlebih dahulu.Golongan trader yang tidak agresif ini menerapkan strategi breakout yang konservatif. Agar lebih gampang kita sebut saja strategi breakout konservatif.
Bagaimana strategi konservatif ini?
Strategi breakout konservatif sebenarnya memadukan strategi breakout dan bounce trading.
Cara kerja strategi konservatif
Ketika breakout terkonfirmasi, Anda tidak langsung mengambil posisi buy atau sell, melainkan menunggu terjadi "pullback" kembali ke area support atau resistance.
Setelah pullback, Anda menunggu lagi terjadi pantulan dari level support atau resistance. Barulah kemudian melakukan transaksi buy atau sell.
Agar bisa lebih mudah memahami pemaparan di atas, saya telah menyiapkan ilustrasi yang menggambarkan strategi ini :
conservative breakout trading |
Keunggulan dan kelemahan breakout agresif & konservatif
Baik strategi breakout agresif maupun strategi konservatif, keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan. Jika menggunakan strategi breakout yang agresif, keuntungan yang diperoleh adalah Anda bisa segera entry dan tidak akan ketinggalan "momen". Tapi tentu saja strategi ini memiliki kelemahan. Misalnya Anda telah melakukan sell segera ketika support tembus, namun ternyata harga naik dan kembali berada di atas support.Strategi konservatif memiliki keunggulan dalam hal itu. Dengan menggunakan strategi konservatif, kemungkinan untuk terjebak adalah lebih kecil karena Anda menunggu pullback dan mencari konfirmasi pantulan. Namun perlu diketahui bahwa PULLBACK TIDAK SELALU TERJADI setelah terjadi breakout. Disini kelemahan strategi konservatif, yaitu berpotensi kehilangan kesempatan untuk open posisi karena harga sudah telanjur lari.
Setiap trader forex mempunyai gaya yang berbeda-beda. Anda bisa memutuskan apakah akan menjadi si Agresif atau sang Konservatif. Bagi yang penyabar, strategi konservatif mungkin cocok untuk Anda terapkan. Namun jika Anda adalah pribadi yang menyukai tantangan, mungkin cocok menggunakan strategi agresif.
2. Kombinasi Trendline dengan Bollinger Bands
Bollinger Bands dapat membantu untuk mengukur volatilitas pasar dan memperkirakan range (rentang) pergerakan harga. Indikator ini terdiri dari 3 garis yang bergerak mengikuti pergerakan harga. 3 garis tersebut adalah upper band, middle band dan lower band. Selengkapnya silahkan baca disini : Strategi Trendline dengan Bollinger Bands3. Strategi Trendline dengan Berbagai Kombinasi
Ada berbagai kombinasi indikator yang bisa dipadukan dengan trendline, anda bisa pelajari dan kuasai tekniknya pada artikel berikut ini : Strategi Trendline dengan Berbagai Indikator. Sumber : blog.kincaimedia.net